Metamorfosis Belalang Dari Telur Hingga Dewasa

Metamorfosis Belalang Dari Telur Hingga Dewasa

Haciaeldespertar – Belalang merupakan salah satu jenis serangga herbivora dari kelompok subordo caelifera yang berasal dari kelas ordo Orthoptera. Belalang bukanlah serangga yang mudah didapat dan bukan pula serangga yang sulit di dapatkan. Biasanya bila Anda ingin menemui belalang maka Anda bisa mencarinya di semak-semak dedaunan hijau ataupun di tanah berumput.

Belalang ini memiliki ciri-ciri dasar yakni mempunyai 2 pasang antena pada tubuhnya dengan ukuran antena yang selalu lebih pendek dari tubuh belalang itu sendiri. Ciri kedua yakni mempunyai femur belakang yang sangat kuat, femur ini digunakan untuk melompat. Itulah sebabnya mengapa hewan yang satu ini lebih sering melompat dibandingkan terbang seperti serangga lainnya.

Belalang memiliki warna yang berbeda-beda dan tidak tetap, ada yang berwarna coklat, hijau, ataupun warna coklat keabu-abuan. Untuk metamorfosis belalang sendiri merupakan metamorfosis tidak sempurna karena tidak melalui fase pupa, untuk belalang sendiri hanya melalui 3 buah fase dalam perubahan bentuknya dari masih berbentuk telur hingga menjadi belalang dewasa yang memiliki ukuran dan bentuk yang lebih sempurna lagi.

Belalang sendiri memiliki peran penting dalam persawahan karena mampu menjaga sebuah keseimbangan ekosistem dari sebuah sawah. Walaupun masyarakat hanya dianggap sebagai seekor hama yang akan mengganggu dan merusak tanaman di sawah. Berikut ini 3 buah fase metamorfosis yang terjadi pada belalang sebagai serangga yang ahli dalam hal melompat dari satu tempat ke tempat lain.

Telur

Metamorfosis belalang yang pertama adalah tahap stadium telur. Telur ini berasal dari sel belalang betina yang telah dibuahi oleh belalang jantan dengan sel spematozoa belalang jantan. Biasanya sel betina yang telah dibuahi akan diletakkan diberbagai tempat yang ada disekitarnya seperti pada dedaunan, batang, maupun tanah yang terpenting aman dari kerusakan yang dapat terjadi.

Bentuk dari telur belalang itu sendiri hanyaalah sekecil biji beras, oleh karena itu dalam satu kali proses pembuahan sel betina mampu menghasilkan 10 hingga 200 butir telur belalang. Untuk waktu fase telur ini tidak ada waktu yang paten bahwa telur belalang akan menetas, hal ini dipengaruhi oleh lingkungan dan suhu di lingkungan tersebut. Bila telur belalang berada di lingkungan beriklim tropis maka telur akan lebih cepat mengalami penetasan.

Nimfa

Tahap metamorfosisi kedua adalah nimfa, yakni tahap setelah telur belalang menetas. Nimfa itu sendiri berarti belalang kecil yang tidak atau belum mempunyai sayap serta alat reproduksi. Dari segi warna nimfa yang baru saja menetas masih berwarna putih, namun apabila nimfa telah terpapar sinar matahari dalam beberapa waktu maka akan berubah menjadi hijau ataupun berwarna coklat.

Untuk metamorfosisi belalang tahap nimfa akan berlangsung sekitar 25 sampai 40 hari, karena organ dari serangga ini belum sempurna maka yang menjadi makanannya hanyalah dedaunan yang berada di sekitarnya karena belum mampunya nimfa untuk terbang mencari makanan. Pada umur 30 hari barulah sayap kecil seekor nimfa terlihat, semakin hari maka sayap akan membesar seiring dengan membesarnya ukuran dari nimfa itu.

Belalang Dewasa

Untuk tahap terakhir pada metamorfosis belalang ini adalah belaang dewasa, apabila fase nimfa berakhir dengan ditandai tumbuhnya sayap dan alat reproduksi maka tibalah saatnya belalang tersebut menjadi belalang dewasa. Namun sayang waktu hidup dari belalang ini tidaklah lama, yakni hanya mampu bertahan hingga 12 bulan saja. Dan hidup seekor belalang dewasapun sangatlah berat sebab sering menjadi calon santapan hewan kadal, tikus, dan sebagainya.

Demikianlah tahap dan proses metamorfosis belalang yang baik untuk Anda ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan Anda.

Sumber:

Wartapoin